Museum Mulawarman ajak jelajahi pertanian dan seni Dayak di PKD 2025

Telah dilihat 5 kali | 04.09.2025    |   Ditulis Oleh : Ahmad Rifandi
Image Thumbnail

Samarinda (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Negeri Mulawarman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur menjadi salah satu magnet dalam gelaran Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kalimantan Timur 2025, mengajak pengunjung menyelami tradisi pertanian dan seni Suku Dayak.


Edukator dari Museum Mulawarman, Arya Nugraha di Samarinda, Jumat, menyampaikan pergelaran yang mengangkat tema "Menjaga Warisan Budaya Kaltim untuk Pilar Kebudayaan" menjelaskan peran penting museum dalam acara yang berlangsung 19 hingga 22 Juni ini.


"Kami fokus pada pertanian tradisional masyarakat Suku Dayak. Ada alat-alat pertanian zaman dulu, alat musik tradisional Jatung Utang, dan bahkan representasi tarian Hudog yang ikonik," paparnya.


Salah satu daya tarik utama stan Museum Mulawarman adalah koleksi Mandau, senjata tradisional suku Dayak yang ditampilkan sebagai karya khas. Total ada sekitar 10 benda koleksi yang dipamerkan, kebanyakan diperoleh sekitar tahun 2015-2016.


Arya menekankan bahwa koleksi ini bukan sekadar artefak sejarah, melainkan berfungsi sebagai media edukasi.


"Tujuannya adalah menginformasikan kepada masyarakat yang datang, baik ke museum maupun pameran ini, tentang bagaimana kegiatan pertanian dilakukan oleh masyarakat Dayak sejak dahulu kala," ujarnya.


Hal itu menunjukkan komitmen museum untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada publik.



PKD 2025 merupakan agenda rutin tahunan yang melibatkan sepuluh kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Selain pameran dari museum dan daerah, acara ini juga diramaikan dengan perlombaan permainan rakyat dan partisipasi sekolah-sekolah di Samarinda.


Antusiasme warga terlihat jelas pada malam pembukaan, di mana area parkir penuh sesak oleh pengunjung yang ingin menyaksikan kemeriahan acara.


Panitia menargetkan antara 2.000 hingga 5.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan PKD ini. Seluruh kegiatan terbuka untuk umum dan gratis, tanpa dipungut biaya masuk. Hal ini diharapkan mampu menarik lebih banyak masyarakat untuk hadir dan belajar tentang kebudayaan lokal.


Arya berharap partisipasi Museum Mulawarman dan seluruh rangkaian PKD dapat terus berlangsung dan semakin dikenal luas.



"Kami mengundang seluruh warga Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda dan sekitarnya, untuk hadir dan meramaikan Pekan Kebudayaan Daerah 2025 ini," ungkapnya, menekankan pentingnya pelestarian budaya bersama.


Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad

COPYRIGHT © ANTARA 2025

Publikasi Terkait :

Search
Image Cover

Berita

Museum Mulawarman tonjolkan koleksi budaya Kaltim di pameran nasional

Samarinda (ANTARA) - Museum Negeri Mulawarman Tenggarong memamerkan koleksi unggulan yang merepresentasikan kekayaan budaya Kalimantan Timur dalam pameran nasional bertajuk "Abhinawa Bhumi" di Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah.

"Pameran bersama ini melibatkan 40 museum se-Indonesia dan berlangsung mulai 27 Mei hingga 1 Juni 2025," kata Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Negeri Mulawarman Tenggarong Sugiyono Ideal di Samarinda, Rabu.

Salah satu koleksi yang dipamerkan, yakni Topeng Hudoq. Topeng Hudoq bukan sekedar topeng, tetapi warisan jiwa Kalimantan Timur yang penuh makna dan cerita.

Ia menjelaskan partisipasi Museum Mulawarman dalam ajang ini bagian dari pameran bersama dengan museum-museum di seluruh Indonesia. Pada bulan ini, selain pameran museum nasional bertajuk "Abhinawa Bhumi", ada tiga pameran bersama lainnya.

Ia menjelaskan dalam pameran tersebut, antara lain dipamerkan kain tradisional di Semarang yang telah diselenggarakan pada 7-11 Mei 2025, pameran senjata tradisional di Jawa Barat pada 28-31 Juli 2025, dan pameran alat musik di Mamasa pada Agustus 2025.

"Tahun ini, kami tidak berpartisipasi dalam lomba cerdas cermat soal kebudayaan dan museum tingkat SMP karena ditiadakan oleh Museum Nasional selaku penyelenggara," katanya.

Pameran "Abhinawa Bhumi" yang berarti tempat yang mengagumkan dalam Bahasa Sanskerta, merupakan kolaborasi besar antara museum, galeri seni, komunitas budaya, lembaga pendidikan, hingga pelaku ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia.


Selain menampilkan koleksi museum, pameran ini juga menghadirkan karya seni dan ekonomi kreatif, seperti batik, kriya, keris, dan seni kontemporer berbasis tradisi.

Acara pembukaan Pameran Bersama dan Museum Keliling Abhinawa Bhumi dilakukan Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto. Pembukaan ditandai dengan prosesi pencabutan keris, dilanjutkan dengan tinjauan ke berbagai stan di pameran tersebut.

Kehadiran Museum Mulawarman di pameran tersebut dapat memperkenalkan lebih luas keunikan budaya Kalimantan Timur kepada masyarakat Indonesia.



Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad

COPYRIGHT © ANTARA 2025


Image Cover

Berita

Museum Mulawarman ajak jelajahi pertanian dan seni Dayak di PKD 2025

Samarinda (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Negeri Mulawarman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur menjadi salah satu magnet dalam gelaran Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kalimantan Timur 2025, mengajak pengunjung menyelami tradisi pertanian dan seni Suku Dayak.


Edukator dari Museum Mulawarman, Arya Nugraha di Samarinda, Jumat, menyampaikan pergelaran yang mengangkat tema "Menjaga Warisan Budaya Kaltim untuk Pilar Kebudayaan" menjelaskan peran penting museum dalam acara yang berlangsung 19 hingga 22 Juni ini.


"Kami fokus pada pertanian tradisional masyarakat Suku Dayak. Ada alat-alat pertanian zaman dulu, alat musik tradisional Jatung Utang, dan bahkan representasi tarian Hudog yang ikonik," paparnya.


Salah satu daya tarik utama stan Museum Mulawarman adalah koleksi Mandau, senjata tradisional suku Dayak yang ditampilkan sebagai karya khas. Total ada sekitar 10 benda koleksi yang dipamerkan, kebanyakan diperoleh sekitar tahun 2015-2016.


Arya menekankan bahwa koleksi ini bukan sekadar artefak sejarah, melainkan berfungsi sebagai media edukasi.


"Tujuannya adalah menginformasikan kepada masyarakat yang datang, baik ke museum maupun pameran ini, tentang bagaimana kegiatan pertanian dilakukan oleh masyarakat Dayak sejak dahulu kala," ujarnya.


Hal itu menunjukkan komitmen museum untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada publik.



PKD 2025 merupakan agenda rutin tahunan yang melibatkan sepuluh kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Selain pameran dari museum dan daerah, acara ini juga diramaikan dengan perlombaan permainan rakyat dan partisipasi sekolah-sekolah di Samarinda.


Antusiasme warga terlihat jelas pada malam pembukaan, di mana area parkir penuh sesak oleh pengunjung yang ingin menyaksikan kemeriahan acara.


Panitia menargetkan antara 2.000 hingga 5.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan PKD ini. Seluruh kegiatan terbuka untuk umum dan gratis, tanpa dipungut biaya masuk. Hal ini diharapkan mampu menarik lebih banyak masyarakat untuk hadir dan belajar tentang kebudayaan lokal.


Arya berharap partisipasi Museum Mulawarman dan seluruh rangkaian PKD dapat terus berlangsung dan semakin dikenal luas.



"Kami mengundang seluruh warga Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda dan sekitarnya, untuk hadir dan meramaikan Pekan Kebudayaan Daerah 2025 ini," ungkapnya, menekankan pentingnya pelestarian budaya bersama.


Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad

COPYRIGHT © ANTARA 2025

Image Cover

Berita

Kunjungan ke Museum Mulawarman naik 50 persen di liburan sekolah

Tenggarong (ANTARA) - Museum Negeri Mulawarman di Tenggarong, Kalimantan Timur mencatat peningkatan jumlah pengunjung sebesar 50 persen selama musim liburan sekolah.

"Kami mendata peningkatan 50 persen jumlah pengunjung selama periode liburan sekolah. Dalam dua pekan terakhir tercatat total 2.078 orang dewasa dan anak-anak memadati museum," ujar Kepala Tata Usaha UPTD Museum Negeri Mulawarman, Sugiyono Ideal, di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu.

Ia menyatakan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat terhadap koleksi warisan dan budaya khas Kalimantan Timur yang dipamerkan di Museum Mulawarman.

Program masuk museum gratis yang akan berakhir pada 30 Juni 2025 memberikan dampak positif di awal pelaksanaannya sejak April. Pada bulan pertama, jumlah pengunjung melonjak drastis hingga 100 persen. Namun, pada bulan kedua dan ketiga program gratis ini, kunjungan mulai kembali normal seperti saat berbayar, kecuali pada masa libur sekolah saat ini yang kembali menunjukkan keramaian.

"Ke depan, Museum Mulawarman tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah pengunjung, tetapi juga pada pengembangan sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM)," ungkap Sugiyono.

Ia menjelaskan bahwa Museum Negeri Mulawarman berkolaborasi dengan Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) dan Bapenda Provinsi Kalimantan Timur untuk pengembangan sarana dan prasarana. Sementara itu, untuk peningkatan SDM, museum bermitra dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur melalui berbagai program pelatihan, bimbingan teknis, dan webinar.

Salah satu program unggulan Museum Mulawarman adalah pameran temporer. Salah satunya yang dilaksanakan pada Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025 di GOR Segiri Samarinda baru-baru ini. Beberapa pameran lainnya juga sedang diagendakan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat.


Museum Mulawarman saat ini memiliki sekitar 5.000 koleksi beragam, meliputi arkeologi, etnografi, sejarah, seni, geologi, dan biologika. Beberapa koleksi favorit pengunjung antara lain singgasana, patung Lembuswana, alat pangkon, kelambu kuning, keramik zaman Dinasti Cina Kuno, dan senjata tradisional Suku Dayak.

Untuk menjangkau lebih banyak pengunjung, Museum Mulawarman juga telah meluncurkan aplikasi seluler dan situs web yang menyediakan informasi lengkap tentang koleksi dan agenda yang sedang berlangsung.


Pewarta: Ahmad Rifandi

Uploader : Admin Antarakalbar

COPYRIGHT © ANTARA 2025