Samarinda (ANTARA) - Museum Negeri Mulawarman Tenggarong memamerkan koleksi unggulan yang merepresentasikan kekayaan budaya Kalimantan Timur dalam pameran nasional bertajuk "Abhinawa Bhumi" di Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah.
"Pameran bersama ini melibatkan 40 museum se-Indonesia dan berlangsung mulai 27 Mei hingga 1 Juni 2025," kata Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Negeri Mulawarman Tenggarong Sugiyono Ideal di Samarinda, Rabu.
Salah satu koleksi yang dipamerkan, yakni Topeng Hudoq. Topeng Hudoq bukan sekedar topeng, tetapi warisan jiwa Kalimantan Timur yang penuh makna dan cerita.
Ia menjelaskan partisipasi Museum Mulawarman dalam ajang ini bagian dari pameran bersama dengan museum-museum di seluruh Indonesia. Pada bulan ini, selain pameran museum nasional bertajuk "Abhinawa Bhumi", ada tiga pameran bersama lainnya.
Ia menjelaskan dalam pameran tersebut, antara lain dipamerkan kain tradisional di Semarang yang telah diselenggarakan pada 7-11 Mei 2025, pameran senjata tradisional di Jawa Barat pada 28-31 Juli 2025, dan pameran alat musik di Mamasa pada Agustus 2025.
"Tahun ini, kami tidak berpartisipasi dalam lomba cerdas cermat soal kebudayaan dan museum tingkat SMP karena ditiadakan oleh Museum Nasional selaku penyelenggara," katanya.
Pameran "Abhinawa Bhumi" yang berarti tempat yang mengagumkan dalam Bahasa Sanskerta, merupakan kolaborasi besar antara museum, galeri seni, komunitas budaya, lembaga pendidikan, hingga pelaku ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia.
Selain menampilkan koleksi museum, pameran ini juga menghadirkan karya seni dan ekonomi kreatif, seperti batik, kriya, keris, dan seni kontemporer berbasis tradisi.
Acara pembukaan Pameran Bersama dan Museum Keliling Abhinawa Bhumi dilakukan Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto. Pembukaan ditandai dengan prosesi pencabutan keris, dilanjutkan dengan tinjauan ke berbagai stan di pameran tersebut.
Kehadiran Museum Mulawarman di pameran tersebut dapat memperkenalkan lebih luas keunikan budaya Kalimantan Timur kepada masyarakat Indonesia.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA 2025